Medan, (Analisa), Parlindungan Purba: Setelah Krisis Listrik, Sumut Jangan Krisis Informasi. Pemadaman listrik di Sumatera Utara diperkirakan baru akan berakhir Juni 2014 mendatang. Itupun tidak bisa dijamin sepenuhnya karena PLN Pembangkit Sumatera Bagian Utara (Kitsbu) tidak punya cadangan.
Hal itu terungkap dalam pertemuan antara Anggota DPD asal Sumatera Utara (Sumut) Parlindungan Purba dengan GM PLN Kitsbu Bernadus Sudarmanto dan jajaran manajemen, di kantor PLN Kitsbu Jalan Brigjen Katamso, Selasa (6/5).
Menurut Bernadus, saat ini terjadi defisit 380 mega watt (MW) pada beban puncak. “Pada hari biasa, listrik untuk industri padam malam hari. Sedangkan listrik rumah tangga mendapat pemadaman bergilir pada siang hari,†ujarnya.
Namun lanjut Bernadus, khusus saat ujian nasional (UN) industri mendapatkan pemadaman bergilir pagi mulai pukul 08.00 hingga 13.00 WIB. Setelah UN selesai pemadaman bergilir dilakukan seperti biasa.
Lebih lanjut Bernadus mengatakan, mulai hari ini, Rabu (7/5), pasokan listrik dari mesin pembangkit unit I PLTU Labuhanangin sebesar 80 MW masuk ke sistem kelistrikan di wilayah Sumatera bagian Utara (Sumbagut). Sehingga, defisit listrik akan berkurang.
Seperti diketahui unit I dan II PLTU Labuhanangin menjalani perbaikan akibat kerusakan yang terjadi beberapa waktu lalu.
Di samping itu lanjutnya, tambahan pasokan listrik pada minggu ketiga dari unit 2 PLTU Labuhanangin sebesar 80 MW dan juga dari mesin pembangkit ST 2.0 Belawan sebesar 115 MW.
Namun di sisi lain, PLN juga harus melakukan pemeliharaan terhadap mesin pembangkit GT 11. "Sehingga dengan demikian, defisit listrik hingga akhir bulan ini diperkirakan berkurang menjadi 150 MW," jelasnya.
Setelah itu lanjut Bernadus, pembangkit lain diperkirakan akan selesai diperbaiki dan bisa masuk ke sistem pada Juni sehingga pada akhir bulan itu pemadaman listrik di Sumut berakhir. “Meskipun demikian masalah listrik di Sumbagut masih gawat karena tidak punya cadangan. Pembangkit yang harusnya diperbaiki tetap dipergunakan karena tidak ada cadangan. Begitu betul-betul rusak baru diperbaiki,†ujarnya.
Krisis Informasi
Anggota DPD asal Sumut Parlindungan Purba mengatakan, saat ini kita sudah mengalami krisis listrik dan jangan sampai mengalami krisis informasi. “Kalau terjadi pemadaman tolong informasikan melalui rekan-rekan media agar konsumen tahu. Saya minta surati bila perlu,†tandas Parlin yang baru tiba dari Jakarta langsung ke Kantor PLN Kitsbu.
Ia pulang karena mendapat SMS berisi keluhan dari para pengusaha yang mendapat pemadaman listrik berjam-jam sejak pagi.
Parlindungan Purba mengatakan, dalam jangka pendek, kalangan perusahaan, seperti pabrik kelapa sawit, Inalum maupun lainnya, yang memiliki mesin pembangkit sendiri dan kelebihan daya listrik, sebenarnya dapat dimintakan bantuan untuk memberikan kelebihan ini kepada PLN yang selanjutnya disalurkan kepada masyarakat.
"Persoalannya, aturan yang ada sangat berbelit-belit dan kalau sampai salah langkah, bisa saja nanti tersangkut persoalan hukum. Hal seperti ini yang akan saya bahas dengan instansi terkait, bagaimana bisa memberi kemudahan sebagai solusi sementara mengatasi defisit listrik di Sumut," jelasnya.
Parlin mengatakan, hari ini Rabu (7/5) akan bertemu dengan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar untuk membicarakan kemungkinan diberinya insentif bagi investor yang tertarik membangun pembangkit listrik di wilayah ini.
“Sedangkan Kamis (8/5) saya akan berkunjung ke PT Inalum. Mana tahu listrik dari PT Inalum bisa dipergunakan setidaknya untuk mengatasi krisis listrik yang terjadi saat ini,†ujarnya. (rrs)