loading
Kawasan Industri Medan  Siapkan Anggaran Untuk Penanganan Covid 19

Kawasan Industri Medan Siapkan Anggaran Untuk Penanganan Covid 19

Penyebaran virus korona belum memiliki dampak signifikan terhadap kegiatan di Kawasan Industri Medan (KIM), Sumatera Utara. Meski demikian, sebagai antisipasi PT KIM sebagai pengelola telah menyiapkan anggaran untuk upaya pencegahan dan penanganan Covid-19.
Hal itu disampaikan Trisilo Ari Setyawan Direktur Utama PT KIM dalam rilisnya yang diterima innews, Selasa (21/4/2020). “Sejauh ini dampak pandemi korona terhadap operasional kawasan industri di Medan belum menunjukkan kearah yang negatif. Operasional kawasan masih berjalan seperti biasa,” ujarnya.
Meski begitu, Trisilo mengakui, menyikapi situasi sekarang, pihaknya telah melakukan serangkaian evaluasi. Misalnya dengan melakukan evaluasi RKM di tahun 2020 ini, dengan tujuan memangkas dan mengevaluasi penggunaan anggaran yang dirasa tidak diperlukan dalam masa pandemi Covid-19 ini untuk dialihkan ke kegiatan pencegahan dan penanganan wabah korona.
 

Lebih jauh Trisilo mengusulkan untuk mempercepat pengobatan dan pencegahan meluasnya penularan, pemerintah harus menerapkan kebijakan at all cost, seperti pengadaan alat kesehatan penunjang pemeriksaan, ruang isolasi, dan alat pelindung diri (APD), menggratiskan biaya pemeriksaan, baik yang terbukti maupun tidak, ataupun hal-hal yang bersifat pencegahan seperti pembagian masker dan sebagainya.
“Konsekuensi pembengkakan defisit anggaran, sejalan dengan pendapatan APBN yang juga turun tajam, memang akan membebani pemerintah. Namun, perhitungan kemanusiaan semestinya harus lebih dikedepankan dibandingkan dengan kalkulasi ekonomi yang masih dapat ditanggulangi sejalan dengan pulihnya ekonomi masyarakat,” urai Trisilo.
Di sisi lain, lanjutnya, untuk menjaga daya beli masyarakat sebagai dampak perlambatan putaran roda ekonomi, pemerintah dituntut untuk dapat mengurangi beban biaya yang secara langsung dalam kendali pemerintah, di antaranya tarif dasar listrik, BBM, dan air bersih. Penurunan tarif listrik dan BBM tentu tidak akan terlalu membebani keuangan BUMN dan BUMD, mengingat harga minyak mentah yang turun ke kisaran US$20 per barrel diperkirakan masih akan berlangsung lama sejalan dengan potensi resesi global.
“Upaya pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat bawah dengan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat yang terdampak corona, perlu didukung oleh kebijakan untuk menjamin kelancaran pasokan dan distribusi barang, khususnya pangan,” imbuhnya.
Dikatakannya pula, penyaluran BLT juga perlu diikuti dengan ketepatan data penerima bantuan dan perbaikan mekanisme dan kelembagaan dalam penyalurannya, sehingga dana BLT tidak salah sasaran dan diterima oleh seluruh masyarakat yang semestinya mendapatkannya. “Ini belajar dari pengalaman penyaluran bantuan sosial selama ini yang belum terdistribusi secara merata, khususnya bagi masyarakat yang justru membutuhkan. Oleh karena koordinasi untuk validitas data sampai dengan level kecamatan perlu dilakukan baik di tingkat pusat maupun daerah agar tujuan BLT untuk menjaga daya beli masyarakat bisa tercapai,” cetusnya.
Trisilo menambahkan, di saat seperti ini, potensi panic buying dan penimbunan, sangat besar. Sehingga pengamanan aspek distribusi perlu diperketat. Dalam situasi seperti ini, sebagaimana di Tiongkok, aparat militer dapat dioptimalkan, termasuk dalam membantu pengamanan supply dan distribusi barang.
“Kita semua tentu berharap pandemi ini bisa segera berlalu. Untuk itu, mari kita bersama, mengikuti petunjuk dan arahan pemerintah untuk memutus mata rantai wabah ini. Juga bergotong royong meringankan beban masyarakat yang membutuhkan serta para tenaga medis yang sudah berjerih lelah merawat pasien korona,” kata Dirut PT KIM.
Kawasan Industri Medan adalah sebuah kawasan industri yang terletak di Medan Deli, dan sebagian di Desa Saentis, Percut Sei Tuan, Deli Serdang. Kawasan tersebut dikelola oleh BUMN, yakni PT KIM. Ada lebih dari 100 perusahaan yang menempati kawasan industri tersebut, baik nasional maupun mancanegara.