loading
Diguyur Hujan Sejak Subuh, Bagaimana Nasib Kota Medan?

Diguyur Hujan Sejak Subuh, Bagaimana Nasib Kota Medan?

POJOKSATU.id, MEDAN-Kota Medan kembali dilanda banjir. Hujan yang terjadi sejak pukul 03.00 WIB, Senin (30/11/2015) dinihari, merendam ratusan rumah di kawasan Medan Utara. Selain rumah, akses jalan pun tak luput digenangi air.

Salah satu wilayah Medan Utara yang paling parah terendam banjir, yakni kawasan Kel. Tangkahan Kec. Medan Labuhan, Jalan Rawe V. Volume air yang merendam pemukiman padat penduduk itu setinggi paha orang dewasa.

“Sudah biasa di daerah sini, langganan banjir. Paling parah airnya di Lorong I,” ujar Ari, salah seorang warga setempat.

Menurutnya, banjir yang melanda ini disinyalir karena drainase di sekitar pemukiman banyak yang tidak berfungsi lantaran tersumbat. Akibatnya, air buangan yang banyak berasal dari Kawasan Industri Medan (KIM) tidak dapat berjalan lancar sehingga meluap.

“Begilah kalau sudah diguyur hujan berjam-jam, airnya meluap. Terkadang, bisa melebihi ini kalau hujannya seharian,” sebut Ari.

Akibat banjir ini, sejumlah warga yang rumahnya tenggelam sibuk menyelamatkan barang-barangnya. Bahkan, warga terpaksa mengungsi di Masjid Nurul Huda tak jauh dari Pasar Uka. “Kalau sudah hujan deras pasti banjir apalagi berjam-jam, airnya bisa setinggi pinggang. Makanya banyak orang tua yang mengungsi ke masjid,” sambung Ari.

Dikatakannya, para orang tua sengaja diungsikan ke masjid karena kondisi fisiknya sudah tak kuat lagi. Sebab, jika terkena air kebanyakan dari mereka gampang sakit, masuk angin dan muntah-muntah.

“Banjir di tempat kami ini bukan karena hujan aja. Ini air kiriman dari KIM (kawasan industri Medan) sana,” pungkasnya.

Banjir yang melanda di wilayah Medan Utara tak hanya terjadi di Kec. Medan Labuhan, kawasan Medan Marelan dan Martubung juga turut terendam air setinggi lutut orang dewasa. Bahkan, air juga menggenangi akses Jalan Marelan Raya.

Karena itu, sejumlah pengendara sepeda motor yang melintas terpaksa mendorong. Sebab, jika dipaksa melewati genangan air maka mesin kendaraan dikhawatirkan akan mati dan rusak.

“Saya baru pulang kerja di Hotel Santika dan ini mau menuju ke rumah. Tapi, karena airnya tinggi terpaksa saya dorong,” kata pria yang mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter ini.

Pria yang mengaku bernama Rozi inipun kesal. Sebab, karena banjir sepeda motornya mogok. Padahal, sudah dicoba beberapa kali untuk dihidupkan. Akan tetapi, tetap saja tidak bisa. (fir/sdf)