loading
Dahlan Iskan dan TB Silalahi Hadiri Acara Syukuran Atas Perdamaian Sengketa Lahan KIM

Dahlan Iskan dan TB Silalahi Hadiri Acara Syukuran Atas Perdamaian Sengketa Lahan KIM


Medan, (Analisa). Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan dan Letjen TNI (Purn) DR TB Silalahi, SH menghadiri acara syukuran atas perdamaian sengketa lahan Kawasan Industri Medan (KIM) yang dihadiri lima ribuan orang di lokasi lahan sengketa, Senin (18/11).

"Terima kasih kepada Opung, Pak TB Silalahi yang sudah seperti ayah saya sendiri, yang telah berjasa menyelesaikan masalah yang sudah berlangsung selama 15 tahun ini," seru Dahlan Iskan memulai sambutannya di hadapan ribuan orang yang sebelumnya juga telah ikut senam pagi bersamanya di lokasi yang sempat menjadi lahan konflik tersebut. 

“Bila perlu, pada masyarakat saya cium kakinya satu persatu karena adanya perdamaian ini,” seru Dahlan meluapkan kegembiraannya. Ia juga berterima kasih kepada Dirut KIM, Gandhi Tambunan dan seluruh pihak terkait sehingga masalah tersebut dapat dituntaskan dengan cara damai. 

Cinta Perdamaian

Sebelumnya, Letjen TNI DR TB Silalahi menjelaskan bahwa kehadiran Dahlan Iskan saat itu adalah karena ia senang dengan perdamaian. Dikatakannya, kita harus menunjukkan bahwa tidak benar Sumut itu adalah semua urusan mesti uang tunai, tetapi persoalan bisa diselesaikan dengan hati dan perdamaian. Dirinya sangat bangga pada Iwan Samosir yang mewakili sekitar 400 KK siap untuk berdamai. Sehingga, masalah selama 15 tahun dapat selesai dalam 30 menit dengan perdamaian. Menurutnya, itu semua adalah berkat jasa Dahlan Iskan.

“Setiap hari tidak ada hari tanpa permasalahan, termasuk masalah tanah seperti yang terjadi berlarut-larut di KIM. Sudah saatnya bagi kita untuk meninggalkan cara-cara kekerasan dan mengetengahkan perdamaian. Saat ini Indonesia butuh pemimpin yang cinta perdamaian,” seru TB Silalahi yang disambut dengan tepukan riuh dari seluruh yang hadir. Bahkan TB Silalahi yang sempat tercekat menyampaikan sambutannya secara spontan mendapat pelukan hangat dari para penggugat yang bahagia atas perdamaian yang dilaksanakan tersebut. 

Berdamai

Direktur Utama KIM, Drs Gandhi D Tambunan, MSi pada kesempatan tersebut menjelaskan bahwa sengketa dimulai sejak tahun 1999 dimana di tingkat Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung PT KIM dimenangkan, yang terus berlanjut sampai dengan putusan Peninjauan Kembali (PK) yang mengalahkan PT KIM dan PTPN II. Dari hasil putusan PK, PN Lubuk Pakam mengeksekusi lahan seluas 46 hektar yang sudah dikuasai oleh para pihak investor tanpa mengikutsertakan Badan Pertanahan Nasional (BPN).

PT KIM, PTPN II dan investor melakukan Deden Verzet (perlawanan), namun di PN Lubuk Pakam setelah hampir 4 tahun baru menghasilkan keputusan yang hasilnya PT KIM memenangkan 8 perkara dan Iwan Cs memenangkan 4 perkara. Dari hasil ini masing-masing pihak melakukan banding sehingga dengan pengalaman yang lalu kita tidak dapat memprediksi kapan waktu penyelesaian dan siapa yang akan dimenangkan oleh pengadilan.

“Melalui bantuan Bapak Menteri BUMN kita terus melakukan upaya penyelesaian perkara, baik kepada Mahkamah Agung, Komisi Yudisial, Kepolisian, Kejaksaan dan instansi terkait serta dengan dimediasi Bapak TB Silalahi dan Bapak Tommy Winata akhirnya tercapai kesepakatan melakukan perdamaian para pihak di hadapan Notaris pada tanggal 16 Juni lalu. Disepakati, lokasi objek perkara tidak di atas lahan HGU No 10 milik PTPN II dan HPI No 3 serta turunannya dan untuk ini Bapak Menteri BUMN, PT KIM, PTPN II dan para penggugat telah menyurati PN Lubuk Pakam untuk melakukan Constatering (pengukuhan ulang) tanah objek perkara dengan mengikutsertakan BPN yang selama ini tidak pernah diikutkan atas pengukuran di lapangan. Syukuran perdamaian atas hal itulah yang kita lakukan saat ini dengan acara yang dimeriahkan berbagai hadiah luckydraw,” papar Gandhi di hadapan Direksi Jui Shin Indonesia, Fed Mill Indonesia, Multimas Chemindo, Medan Mas Karimun, Kreasi Betonindo, Astra Asia, Olah Baja Perkasa, Dian Suriani Saritun, Fatimah Suliani, Tripilar Pangan Utama, Surimi Bahari Industries dan VVF Indonesia.

Hutang Listrik

Dalam kesempatan tersebut, Dahlan Iskan mengungkapkan dirinya masih berhutang listrik pada masyarakat Sumut. “Seharusnya pembangkit di Pangkalan Susu sudah berfungsi tapi jadi molor karena dari 250 tiang listrik yang dibutuhkan dari Binjai-Medan-Pangkalan Susu, ada 17 tiang yang dirubuhkan. Saya sudah bicarakan agar hal ini segera diatasi supaya setidaknya 3-4 bulan ke depan listrik dari pembangkit tersebut sudah dapat berjalan,” ujarnya.

Selain itu, disampaikan Dahlan yang pada kesempatan tersebut juga meresmikan Mesjid Al Falah di areal KIM, pihaknya sudah meminta Inalum untuk membangun pembangkit listrik yang besar agar nantinya dapat membantu pasokan listrik ke masyarakat. (ss)